Banner IDwebhost

Monday, June 24, 2019

Mencetak Kader Berjiwa Cinta

| Monday, June 24, 2019

mencetak  kader yang berjiwa nasional
mencetak kader berjiwa cinta

Mencetak kader berjiwa cinta  (cerdas, intelektual, nasionalisme dan taqwa)

        Bismillahirrahmanirrahim assalamualaikum selamat malam, pada kesempatan kali ini, saya menuliskan artikel dimana ini di buat sebagai syarat pelengkap untuk mengikuti pelatihan kader dasar atau disingkat (PKD) dari organisasi ekstra kampus. Dimana sebelumnya saya sudah mengikuti Masa penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Rayon Ekonomi di kampus saya .

        Langsung masuk ke topi utama saya akan menceritakan sepengetahuan saya dari judul di atas,
Kader merupakan langkah awal untuk memasuki ke jenjang yang lebih tinggi ketika kakak senior kita lulus dari kampus. Kita sebagai kader kemudian hari yang menggantikan posisi mereka dari pengurus Rayon hingga ke Komisariat tidak mudah dan tidak sulit disana senior yang sudah pernah menjabat sebagai pengurus sudah jelas jiwa ke organisasiannya sangat tinggi, cerdas dan bertanggung jawab  atas jabatan yang di duduki.

        Tentunya kita sebagai kader tidak boleh merasa kalah dengan para senior, kita harus lebih cerdas dari mereka. Tapi jangan lupa etika kepada yang lebih tua perlu juga di jaga bukan Karena menyombongkan diri tapi disitulah letak kita untuk berkembang dan belajar dari yang lebih berpengalaman. Belajar dari kejadian sebelummnya supaya tidak terjadi lagi di masa yang akan datang di sediakan wadah untuk kita menjadi lebih baik untuk berproses dari sebelumnya melalui karya-karya meneliti dan menganalisa yang terjadi di sekitar kita untuk menemukan titik permasalahan dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Itulah yang di namakan kritis transformatif. Namun, tidak boleh melebihi kadar supaya tidak lepas kendali karakter ilmiah seperti ini yang juga di harapkan oleh para senior dari kader nya sebagai wujud kader perlu dibimbing, di bina dan di kawal agar tujuan kita selama berproses tercapai. Cinta  terhadap Indonesia dengan menanamkan sifat NASIONALISME cinta terhadap perbedaan suku, agama, dan ras karena perbedaan itu semua adalah anugerah dari Allah SWT.

        Tulisan di atas adalah artikel yang saya tulis ketika saya masih maba. Ternyata yang saya rasakan dan saya tulis di atas berbeda dengan apa setelah sampai saat ini saya rasakan selama menjadi pengurus RAYON. Itulah pengalaman saya dulu waktu masih maba semoga kalian tetap termotivasi untuk tetap berproses. Terimakasih semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum .



loading...

Related Posts

No comments:

Post a Comment